Archive for Maret 2015
PENALARAN DAN JENISNYA
By : dini safitri
sering kali kita mendengar kata penalaran dan banyak orang yang tidak mengetahui makna serta macam- macam penalaran.
Apa sih penalaran itu?
Penalaran adalah
proses kegiatan berfikir manusia melalui data, fakta atau empiris untuk pengambilan kesimpulan. Dengan kata lain penalaran
adalah proses penafsiran fakta sebagai dasar untuk menarik kesimpulan.
METODE PENALARAN
dua jenis metode
penalaran yaitu penalaran deduktif dan induktif :
A.Metode Induktif
Metode berpikir
induktif adalah suatu penalaran yang berpangkal dari peristiwa khusus sebagai
hasi pengamatan empiric dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan
baru yang bersifat umum. Dalam hal ini panalaran induktif merupakan kebalikan
dari penalaran deduktif.
Contoh:Ani bersekolah
dengan memakai seragam merah puti karena masih SD,Anton Bersekolah dengan
memaki seragam merah putih karena dia masih SD.
KESIMPULAN:Semua siswa
yang masih SD memaki seragam merah putih saat bersekolah
B.Metode Deduktif
Metode berpikir
deduktif adalah suatu penalaran yang berpangkal pada suatu peristiwa umum, yang
kebenarannya telah diketahui atau diyakini, dan berakhir pada suatu kesimpulan
atau pengetahuan baru yang bersifat lebih khusus.
PENALARAN INDUKTIF DAN
INDUKTIF
penalaran induktif
adalah penalaran yang mengambil contoh-contoh khusus yang khas untuk kemudian
diambil kesimpulan yang lebih umum. penalaran ini memudahkan untuk memetakan
suatu masalah sehingga dapat dipakai dalam masalah lain yang serupa. catatan
bagaimana penalaran induktif ini bekerja adalah, meski premis-premis yang
diangkat benar dan cara penarikan kesimpulannya sah, kesimpulannya belum tentu
benar. tapi kesimpulan tersebut mempunyai peluang untuk benar.
contoh penalaran induktif adalah :
contoh penalaran induktif adalah :
kerbau punya mata.
anjing punya mata. kucing punya mata
:. setiap hewan punya
penalaran induktif membutuhkan banyak sampel untuk mempertinggi tingkat ketelitian premis yang diangkat. untuk itu penalaran induktif erat dengan pengumpulan data dan statistic.
penalaran induktif ini mengangkat 1 kasus untuk ditarik dalam kesimpulan umumnya. contohnya kurang banyak. dan meski penalaran induktif sudah kuat dengan contoh yang banyak, kesimpulan induktif yang dihasilkan pun masih bisa dipertanyakan keabsahannya. sementara lebih jauh, penulis blog ingin tahu apakah kesimpulan tersebut berlaku jika diaplikasikan kepada pihak lain, dalam hal ini kepada ulil.
berbeda dengan penalaran Deduktif, penalaran deduktif adalah menarik kesimpulan khusus dari premis yang lebih umum. jika premis benar dan cara penarikan kesimpulannya sah, maka dapat dipastikan hasil kesimpulannya benar. jika penalaran induktif erat kaitannya dengan statistika, maka penalaran deduktif erat dengan matematika khususnya matematika logika dan teori himpunan dan bilangan. contoh penalaran deduktif adalah :
:. setiap hewan punya
penalaran induktif membutuhkan banyak sampel untuk mempertinggi tingkat ketelitian premis yang diangkat. untuk itu penalaran induktif erat dengan pengumpulan data dan statistic.
penalaran induktif ini mengangkat 1 kasus untuk ditarik dalam kesimpulan umumnya. contohnya kurang banyak. dan meski penalaran induktif sudah kuat dengan contoh yang banyak, kesimpulan induktif yang dihasilkan pun masih bisa dipertanyakan keabsahannya. sementara lebih jauh, penulis blog ingin tahu apakah kesimpulan tersebut berlaku jika diaplikasikan kepada pihak lain, dalam hal ini kepada ulil.
berbeda dengan penalaran Deduktif, penalaran deduktif adalah menarik kesimpulan khusus dari premis yang lebih umum. jika premis benar dan cara penarikan kesimpulannya sah, maka dapat dipastikan hasil kesimpulannya benar. jika penalaran induktif erat kaitannya dengan statistika, maka penalaran deduktif erat dengan matematika khususnya matematika logika dan teori himpunan dan bilangan. contoh penalaran deduktif adalah :
Contoh
- semua hewan punya mata
- anjing termasuk hewan
:. anjing punya mata
- semua hewan punya mata
- anjing termasuk hewan
:. anjing punya mata
KESALAHAN PENALARAN
Salah nalar dapat
terjadi di dalam proses berpikir utk mengambil keputusan. Hal ini terjadi
karena ada kesalahan pada cara penarikan kesimpulan. Salah nalar lebih dari
kesalahan karena gagasan, struktur kalimat, dan karena dorongan emosi.
Salah nalar ada dua
macam:
1. Salah nalar
induktif, berupa
(1) kesalahan karena
generalisasi yang terlalu luas
(2) kesalahan penilaian
hubungan sebab-akibaT
(3) kesalahan analogi
2. Kesalahan deduktif dapat disebabkan karena :
(1) kesalahan karena
premis mayor tidak dibatasi
(2) kesalahan karena
adanya term keempat
(3) kesalahan karena
kesimpulan terlalu luas/tidak dibatasi
(4) kesalahan karena
adanya 2 premis negatif
C. Konsep dan simbol dalam penalaran
Penalaran juga merupakan aktifitas pikiran yang abstrak, untuk mewujudkannya diperlukan simbol. Simbol atau lambang yang digunakan dalam penalaran berbentuk bahasa, sehingga wujud penalaran akan akan berupa argumen.
Kesimpulannya adalah pernyataan atau konsep adalah abstrak dengan simbol berupa kata, sedangkan untuk proposisi simbol yang digunakan adalah kalimat (kalimat berita) dan penalaran menggunakan simbol berupa argumen. Argumenlah yang dapat menentukan kebenaran konklusi dari premis.
Berdasarkan paparan di atas jelas bahwa tiga bentuk pemikiran manusia adalah aktivitas berpikir yang saling berkait. Tidak ada ada proposisi tanpa pengertian dan tidak akan ada penalaran tanpa proposisi. Bersama – sama dengan terbentuknya pengertian perluasannya akan terbentuk pula proposisi dan dari proposisi akan digunakan sebagai premis bagi penalaran. Atau dapat juga dikatakan untuk menalar dibutuhkan proposisi sedangkan proposisi merupakan hasil dari rangkaian pengertian.
D. Ciri- Ciri Penalaran
:
1. dilakukan dengan
sadar
2. didasarkan atas
sesuatu yang sudah diketahui
3. Sistematis
4. terarah, bertujuan
5. menghasilkan kesimpulan
berupa pengetahuan, keputusan atau sikap yang baru
6. sadar tujuan
7. premis berupa
pengalaman atau pengetahuan, bahkan teori yang telah diperoleh
8. pola pemikiran
tertentu
9. sifat empiris
rasional